Minggu, 05 Mei 2013

NUFA ZAKIYA FATMA

5 Mei 1997 lahir seorang bayi perempuan lucu yang kemudian diberi nama Nufa Zakiya Fatma. Bayi perempuan yang tidak akan pernah melihat ayahnya selama di dunia. Ayahnya sudah meninggal saat dia masih berumur 2 bulan dalam kandungan.

Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, hingga tahun demi tahun dijalaninya sampai dia tumbuh menjadi anak perempuan yang pintar dan patuh sama ibu (orang tua dia yang sangat tangguh dan sabar mendidik dan membesarkan ke 4 anaknya). Dan dia punya 1 mbakyu, 1 abang, dan 1 kakak yang sangat sayang padanya. Dia hidup dengan penuh semangat dan senyuman walau hatinya memendam kerinduan terhadap sang ayah.

Dengan senyum dan keceriaan yang ada dalam dirinya membuat semua teman sekolahnya merasa senang berteman dengannya. Sibungsu yang sangat dicintai dan disayangi oleh ibu dan kakak-kakaknya. Si bungsu yang mudah bergaul dan dekat dengan siapa saja. Si bungsu yang rajin membereskan kamar. Si bungsu yang selalu jadi koordinator bagi para teman-teman tetangganya setiap akan ta'jil dan tarawih di masjid. Si bungsu yang merindukan sosok ayah.

Hingga suatu hari di bulan April tepatnya tanggal 9 april terjadi sebuah kecelakaan. Nufa yang saat itu ingin menghadiri wisuda sang kakak berangkat dengan mengenakan gamis kesayangan dengan membonceng motor. Nufa saat itu dibonceng oleh abangnya. 100 meter dari rumah gamisnya tersangkut rantai sepeda motor dan dia terhempas ke belakang dan jatuh hingga helmnya pecah. Saat itu semua senyuman menjelang acara wisuda berubah dengan tangisan. Si bungsu pingsan dan dilarikan ke rumah sakit.

12 jam tidak sadarkan diri di ruang UGD membuat semua khawatir. Dari hasil CT scan terdapat keretakan pada tengkorak kepalanya. 2 hari setelah itu dia dipindahkan ke ruang perawatan karena kondisinya membaik. Si bungsu sudah mulai makan dan bisa diajak bicara. Si bungsu menanyakan abangnya yang tidak ada di sampingnya. Abangnya yang dia sayang saat itu kabur karena merasa terpukul dan bersalah atas kejadian yang menimpa si bungsu.

Hari demi hari si bungsu mulai terhibur dengan kedatangan saudara-saudara dan teman-temannya. Malah si bungsu sempat meminta hadiah HP kepada sang bunda apabila sudah sembuh. Sang bundapun berjanji akan membelikan HP setelah si bungsu sembuh untuk semangat si bungsu agar cepat sembuh.

Tapi Allah berkehendak lain. Pada hari ke-5 tepatnya tanggal 14 april 2011 Allah memanggil si bungsu. Hal yang membuat semua terkejut dan sedih. Tidak ada yang menyangka si bungsu pergi begitu cepat. Allah memanggil si bungsu untuk bertemu dan bermain dengan sang ayah yang dia rindukan.

Nufa, seberapapun sayang ibu, mbak, abang, dan kakak ternyata Allah lebih sayang sama Nufa. Allah telah menyiapkan tempat terindahnya untuk nufa bermain dengan ayah. Allah telah menyiapkan surgaNya untuk nufa dan ayah.

Maafkan abang dek,, gak bisa jadi abang yang sempurna untuk nufa. Maafin abang yang belum bisa bahagiain nufa. Maafin abang yang gak bisa menemani nufa di hari terakhir nufa. Abang sayang nufa.. abang sayang nufa.. abang sayang nufa.

SELAMAT ULANG TAHUN ADEKKU SAYANG.. SEMOGA ALLAH SELALU MEMBERIKAN HADIAH YANG TERINDAH UNTUK NUFA SAYANG YA.. KAMI SEMUA SAYANG NUFA.. DEK, ABANG KANGEN DENGAN NUFA DAN AYAH. YA ALLAH, SATUKANLAH AYAH, IBU, MBAK, AGUNG, DILLA DAN NUFA DI SURGAMU YA ALLAH.. BERIKAN KAMI KETABAHAN DAN KEIKHLASAN YA ALLAH..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar